Saturday, January 24, 2009

20 Negara dengan Jumlah Militer Terbesar

Berdasarkan data Center for Strategic and International Studies (CSIS*) pada tahun 2006 dan Jaffa Center of Strategic Studies (JCSS*) menunjukkan bahwa negara dengan jumlah tentara aktif terbesar adalah China dengan 2.255.000 tentara aktif, 800.000 pasukan cadangan serta 3.969.000 paramiliter.

Amerika berada diposisi kedua dengan jumlah tentara sebanyak 1.473.900 tentara aktif, 1.458.500 pasukan cadangan serta 453.000 paramiliter. Sedangkan India dengan jumlah tentara aktif sebesar 1.325.000 berada diposisi ketiga dan diikuti Korea Utara (4), Rusia (5) dan Korea Selatan (6).

Sedangkan Indonesia berada diposisi 13 dengan 316.000 tentara aktif (0.14%), 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter. Jumlah kekuatan militernya Indonesia berada diposisi ke-3 di kawasan ASEAN setelah Vietnam (10), Myanmar (12). Sedangkan Thailand tepat berada di bawah Indonesia.
Berikut ini tabel 20 Negara dengan jumlah Militer Terbesar (tentara aktif) dan 6 negara tambahan (pilihan subjektif)

No Negara Jlh
Penduduk

Tentara Aktif
Cadangan
+
Paramiliter
% Tentara
1
RR China 1,335,810,000
2,255,000
4,769,000
0.17%
2
Amerika Serikat 306,102,000
1,473,900
1,911,500
0.48%
3
India 1,142,950,000
1,325,000
2,448,300
0.12%
4
Korea Utarea 23,790,000
1,106,000
4,889,000
4.65%
5
Rusia 141,735,840
1,037,000
2,759,100
0.73%
6
Korea Selatan 48,224,000
687,000
4,522,000
1.42%
7
Pakistan 165,330,000
650,000
830,000
0.39%
8
Iran 70,495,782
545,000
11,740,000
0.77%
9
Turki 70,586,256
514,850
528,700
0.73%
10
Vietnam 87,375,000
484,000
9,080,000
0.55%
11
Mesir 75,745,000
450,000
659,000
0.59%
12
Myanmar 48,798,000
428,250
72,000
0.88%
13
Indonesia 229,221,000
316,000
607,000
0.14%
14
Thailand 63,038,247
306,600
313,700
0.49%
15
Syria 19,929,000
296,000
240,500
1.49%
16
Taiwan 23,027,672
290,000
1,675,500
1.26%
17
Brazil 188,480,000
312,000
1,400,600
0.17%
18
Jerman 82,062,200
284,500
398,650
0.35%
19
Colombia 44,660,000
280,000
140,000
0.63%
20
Irak 28,993,000
265,607
242,212
0.92%


Tambahan







21
Prancis 64,105,100
259,050
520,400
0.40%
22
Jepang 127,704,000
238,000
70,149
0.19%
25
Saudi Arabia 24,735,000
199,500
35,000
0.81%
26
Inggris 61,612,300
195,900
233,860
0.32%
30
Israel 7,373,000
177,000
416,050
2.40%
42
Malaysia 27,757,000
110,000
61,700
0.40%

Selain itu, terdapat 3 negara dengan persentase pasukan tentara aktifnya lebih dari 2% total penduduk yakni
1. Korea Utara (4) - 4.6%
2. Eritrea - 4.2% (24) - negara Afrika Timur
3. Israel - 2.4% (30)

Untuk negara-negara yang masih ada ketegangan politik, rata-rata tiap negara tersebut mempersiapkan tentara+cadangan+paramiliternya hingga jutaan tentara. Dari tabel di atas, terlihat Iran memiliki pasukan cadangan [rakyat yang siap tempur] hingga mencapai angka 11 juta (demi membendung pengaruh Sunni Arab + Israel) . Begitu juga, Korea Utara dan Korea Selatan yang memiliki jumlah personel mencapai 5 juta. Hal serupa dapat dilihat antara India dan Pakistan. Tentunya, negara-negara tersebut harus rela mengeluarkan anggaran militer yang tidak kecil, seperti AS.

Negara-negara yang di-bold, yakni China, AS, India, Rusia (Lihat Kekuatan Militer Rusia), Korut, Pakistan, Inggris, Prancis, merupakan negara yang menyatakan sebagai negara memiliki senjata nuklir. Hingga saat ini, Israel belum menyatakan memiliki senjata nuklir, namun diduga Israel memiliki senjata nuklir.

Refleksi

Meskipun Amerika memiliki teknologi perang yang canggih dan ‘mahal’, Amerika cenderung memiliki pasukan tentara yang besar. Sedangkan Indonesia memang ’sedikit’ berbeda. Agak dilematis, dengan tentara yang relatif kecil, ditambah dengan armada [peralatan] tempur yang minim, menyebabkan Indonesia cenderung dipandang rendah oleh negara tetangga. Hal ini-pun berdampak pada berbagai hubungan dan perundingan diplomatik yang cenderung merugikan kepentingan Indonesia. Sehingga tidak jarang Singapura, Malaysia, dan Australia memandang Indonesia dengan sebelah mata serta melakukan berbagai kebijakan yang melukai bahkan menghina martabat bangsa Indonesia. Hal ini tentu berbeda dikala pemerintah Soekarno, Indonesia menjadi ‘Macan Asia’ yang disegani.

Tapi, kita tidak perlu terlalu khawatir mengenai citra Indonesia tersebut. Tanpa kekuatan militer yang ‘kuat’, Indonesia dapat menjadi negara yang disegani tatkala ekonomi rakyatnya maju dan pendidikan yang tinggi. Hanya dua faktor itu saja, cukup membawa nama Indonesia di mata dunia. Tapi, ironis…kedua faktor tersebut tidak pernah meningkat, bahkan cenderung menurun. Meskipun pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% per tahun, angka ini menjadi tak begitu berarti tatkala tingkat inflasi [kenaikan harga barang] jauh diatas angka pertumbuhan ekonomi. Di tahun 2008 saja, tingkat inflasi Indonesia mencapai 11%, sangat jauh dengan angka pertumbuhan 6%. Kita tahu bahwa, pemerintah saat ini hanya mengiklan keberhasilan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, tapi lupa [atau dilupakan] bahwa inflasi negeri ini masih tinggi diikuti tingkat penggangguran serta meningkatknya biaya untuk melanjutkan studi.

Jika ekonomi dan pendidikan kita rendah, bisa dipastikan militer kita pun rendah. Jika militer kita rendah, maka nilai minus kita dimata duniapun bertambah….Memang masalah yang kompleks.. Namun kita berharap, negeri ini lebih serius menangani ekonomi dan pendidikan yang lebih baik. Jangan lebih mementingkan ‘pesta demokrasi’ yang menghabiskan dana, perhatian, keringat, bahkan darah [sengketa, perkelahian].

0 Beri Komen Klik Sini:

Post a Comment

Woy.. Jgn spamming ea..

Di Klik Ane Doain Lancar Rejeki! :)