Senjata Nuklir.
Serangan senjata nuklir biasanya berupa “ledakan” bom nuklir yang ditandai dengan suatu kilatan cahaya yang menyilaukan menerangi daerah sekitarnya. Kilatan cahaya tersebut berasal dari suatu bola api , dimana suatu gelombang tekanan disebar ke segala arah. Dalam waktu yang bersamaan dipancarkan radiasi thermis dan radiasi nuklir ke segala arah. Selanjutnya terlihat bola api naik ke atas dengan cepat dan terbentuklah awan ledakan. Di bawah awan terjadi suatu aliran udara yang kuat bergerak ke atas, dimana debu-debu partikel tanah ataupun air terangkat ke atas maka terjadilah apa yang disebut batang ledakan. Efek yang mengikuti ledakan nuklir diantaranya : gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir, dan efek elektromagnetis.
a. Efek Ledak Senjata Nuklir
Suatu ledakan senjata nuklir di udara dan di permukaan, distribusi tenaga yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
50 % sebagai gelombang tekanan
35 % sebagai radiasi thermis , termasuk infra red, yang terlihat mata, sinar UV, dan sinar X Ray.
14 % sebagai radiasi nuklir ion-ion neutron dan sinar Gamma yang didistribusikan pada menit pertama setelah peledakan dan 10 % sebagai sisa radiasi nuklir ( residu ).
1 % sebagai elektromagnetik
Efek gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir awal dan elektrormagnetik pada daya ledakan sampai 500 KT, berlangsung sampai dengan satu menit pertama setelah ledakan. Sedangkan untuk senjata nuklir yang mempunyai kekuatan lebih dari 500 KT, efeknya akan berlangsung sampai dengan 3 menit pertama setelah ledakan. Waktu selebihnya sampai beberapa hari atau bulan akan berlangsung radiasi nuklir lanjutan. Kekuatan masing-masing efek serta perbandingan satu terhadap lainya ditentukan oleh daya ledakan, tipe ledakan, jarak ledakan, jarak ke itik ledak dan konstruksi senjata nuklir.
b. Efek radiasi Nuklir
Suatu ledakan senjata nuklir umumnya menghasilkan efek radiasi nuklir atau berbagai macam sinar inti. Selama satu menit pertama setelah ledakan, timbul sinar radioaktif awal atau radiasi awal yang terpenting yaitu radiasi gamma dan neutron. Setelah satu menit setelah ledakan masih timbul dan adanya radiasi inti yang disebut radiasi lanjutan, yang terbagi dalam dua bagian yaitu radiasi karena induksi neutron yang banyak menghasilkan radiasi gamma dan beta serta debu radioaktif yang banyak mengandung sinar alpha dan beta. Terdapat empat macam radiasi nuklir :
Radiasi gamma
Radiasi neutron
Radiasi beta
Radiasi alpha
Jarak capai atau daya tembus dari macam radiasi tersebut berbeda-beda dan efeknya terhadap manusia, hewan, benda dan medan juga berbeda. Pelindung radiasi nuklir sangat kompleks, bahan yang melindungi dengan baik terhadap sinar gamma, belum tentu melindungi terhadap radiasi neutron karena radiasi neutron dapat diserap oleh elemen-elemen tertentu. Dosis yang diterima seseorang di belakang suatu bangunan, di dalam tank atau di dalam perlindungan akan bekurang dari pada bila seseorang berada di medan terbuka pada jarak yang sama dari titik nol, hal ini tergantung berapa radiasi yang diserap atau yang diperlunak oleh bahan yang merintanginya.
c. Radiasi Nuklir Awal
Radiasi nuklir awal merupakan bagian dari radiasi nuklir , yang dipancarkan oleh semua tipe ledakan dalam waktu satu menit pertama setelah ledakan. Radiasi nuklir awal terdiri dari radiasi-radiasi gamma, neutron, beta dan alpha. Ini sebagian berasal dari reaksi nuklir atau dipancarkan dari hasil – hasil produksi radioaktif. Hanya radiasi gamma dan neutron saja yang mempunyai arti dalam radiasi nuklir awal, sedangkan radiasi beta dan alpha tak ada pengaruhnya karena jarak capainya yang pendek. Pemancaran neutron dari radiasi nuklir awal berlangsung selama satu detik yang pertama setelah ledakan. Sedangkan pemancaran radiasi gamma berlangsung lebih lama untuk semua tingkat ledakan . Radiasi gamma dan neutron dapat terbelokkan dari lintasannya karena tumbukan molekul-molekul udara sehingga terjadi radiasi tersebar ke segala arah yang dapat masuk ke dalam lubang perlindungan tanpa penutup. Oleh karena daya tembus gamma dan neutron cukup besar maka diperlukan bahan-bahan yang mengandung unsur-unsur berat seperti timah hitam yang dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi gamma. Bukit dan gunung yang tinggi dimana pandangan terhadap bola api terhalang akan memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi nuklir awal.
d. Radiasi Nuklir Lanjutan
Radiasi nuklir lanjutan adalah radiasi nuklir yang terjadi setelah satu menit dari ledakan. Radiasi nuklir lanjutan tidak mengandung radiasi neutron. Kerusakan-kerusakan karena radiasi alpha dan beta pada radiasi nuklir awal hampir tak ada sama sekali, tetapi pada radiasi nuklir lanjutan dapat dikatakan besar. Radiasi nuklir awal terutama berasal dari bola api yang dipancarkan menurut satu jurusan, sedangkan pada radiasi nuklir lanjutan dipancarkan dari bahan-bahan radioaktif yang berasal dari jatuhan radioaktif dan meliputi daerah yang luas. Pada ledakan senjata nuklir di udara yang cukup rendah akan menyebabkan sebagian besar neutron yang dipancarkan mencapai tanah dan menembusnya sedalam kira-kira setengah meter di sekitar titik nol. Zat-zat atau unsur-unsur dalam tanah yang terpengaruh oleh radiasi neutron yaitu : seperti Natrium, Aluminium, Mangan, Besi dan Kalium bila terkena neutron akan menjadi isotop radioaktif dan memancarkan radiasi gamma dan beta. Radiasi nuklir lanjutan disebut radiasi induksi neutron. Radiasi ini segera terjadi setelah suatu ledakan nuklir. Pola radiasi induksi merupakan pola sebuah lingkaran di sekitar titik nol, semakin jauh dari titik nol kecepatan dosisnya makin berkurang Luas pola radiasi induksi ditentukan oleh jari-jari lingkaran induksi yang terhitung dari titik nol sampai suatu garis isodosis dengan kecepatan dosis 2 rad/jam. Pasukan boleh dikatakan aman terhadap radiasi bila berada di luar lingkaran ini, sedang pasukan yang menempati lokasi di dalam daerah induksi neutron dapat mengalami bahaya besar.
0 Beri Komen Klik Sini:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Woy.. Jgn spamming ea..