Sunday, August 9, 2009

Yahoo + Microsoft Vs Google

Akhirnya, Microsoft berhasil juga membujuk Yahoo untuk menyerahkan kontrol atas mesin pencarinya, sekaligus untuk bergabung dengan mereka dalam ‘perang’ melawan Google – terutama terkait dominasi dalam hal iklan online. Demikian antara lain kabar terbaru dari kedua perusahaan raksasa teknologi internet itu, sebagaimana diberitakan AP, Kamis (30/7) pagi.



Kesepakatan kerjasama selama 10 tahun itu diumumkan Rabu (29/7) waktu setempat, yang sekaligus dipandang sebagai kesempatan bagi Microsoft untuk memaksimalkan teknologi mesin pencari mereka yang baru saja di-upgrade, Bing, demi menyaingi Google. Microsoft juga berharap, lewat partnership bersama Yahoo ini, mereka bisa menarik (sebagian) keuntungan Google yang berpenghasilan lebih dari 20 miliar dolar AS per tahun dari iklan.

Mendapatkan akses ke pengguna Yahoo, seperti diperkirakan lembaga riset ComScore Inc, otomatis akan menaikkan persentase pengguna Bing di AS hingga tiga kali lipat lebih, atau sekitar 28 persen dari total pengguna. Meski begitu, tetap saja untuk sekarang, angka itu masih jauh dari ‘kekuasaan’ Google yang memegang sekitar 65 persen pengguna mesin pencari di AS.

Kendati demikian, baik pihak Microsoft maupun Yahoo yakin, bahwa dengan kerjasama ini mereka kini akan dapat lebih fokus dalam memaksimalkan kekuatan masing-masing. Dengan menyerahkan tanggung jawab teknologi mesin pencari kepada Microsoft, Yahoo akan berkonsentrasi pada penjualan iklan online model billboard-nya, sembari mencari jalan meningkatkan traffic ke website mereka yang sejauh ini telah dikunjungi 570 juta orang lebih per bulan dari seluruh dunia.

Oleh sejumlah pihak termasuk pasar saham, kerjasama ini dipandang bakal menguntungkan untuk Microsoft, namun sebaliknya adalah sebuah ‘langkah menurun’ bagi Yahoo. Pasalnya, sekitar 14 bulan lalu, Yahoo justru pernah menolak dana sebesar 9 miliar dolar AS dari Microsoft untuk hal yang sama. Yahoo juga telah tegas-tegas menolak tawaran Microsoft untuk membeli keseluruhan perusahaan sebesar 47,5 miliar dolar AS.

Kenyataannya, Yahoo memang terus dan terus mengalami kendala keuangan sejak itu. Sebegitu parahnya, hingga dalam perjanjian terbaru ini, Microsof bahkan tak perlu menyerahkan dana segar alias uang muka kepada Yahoo. Deal-nya adalah, Microsoft bakal memberikan 88 persen hasil penjualan iklan di mesin pencari hasil join itu kepada Yahoo – berbeda dengan pembagian lazimnya yang berkisar antara 70-80 persen.

Namun pihak Yahoo sendiri, agaknya merasa cukup puas dengan perjanjian ini, bahkan telah memproyeksikan banyak keuntungan yang bisa diraih. Perhitungannya, dengan tak banyak lagi mengeluarkan biaya untuk teknologi search engine, Yahoo akan dapat menaikkan keuntungan operasionalnya per tahun menjadi sekitar 500 juta dolar AS. Hanya saja, hal itu harus menunggu setidaknya sampai tahun 2012, saat di mana teknologi hasil kerjasama kedua perusahaan benar-benar fixed.

“Kesepakatan ini mendatangkan banyak sekali nilai (keuntungan) untuk Yahoo, para penguna kami, serta industri (internet),” ungkap Carol Bartz, Chief Executive Yahoo, menyampaikan komentarnya setelah pengumuman kerjasama tersebut.

Sementara itu CEO Microsoft, Steve Ballmer, tampak tak bisa menyembunyikan rasa lega dan gembiranya atas perjanjian tersebut. “Saya merasa sangat antusias. Ini pada dasarnya merupakan apa yang telah saya katakan selama 18 bulan terakhir, bahwa dunia akan lebih terlayani terutama untuk para konsumen, pengiklan dan penerbit/pengusaha, serta akan ada kompetisi (lebih keras) terhadap Google, jika kita bisa menggabungkan Microsoft dan Yahoo dalam (teknologi) mesin pencari,” tuturnya.

“Saya kira, banyak orang dalam hal ini akan melihat pada angka-angka (kesepakatan dan proyeksi keuntungan, Red), sekaligus akan melihat lebih banyak tanda tanya ketimbang (seharusnya) tanda seru,” ucap analis dari lembaga Standard & Poor, Scott Kessler.

Meski begitu, perjanjian kerjasama ini masih akan di-review oleh pihak Antitrust Regulators (semacam lembaga pengawas kesepakatan kerjasama AS, Red), guna memastikan bahwa tak ada monopoli maupun (sebaliknya) minimalisasi persaingan yang bakal muncul sebagai dampaknya. Lembaga inilah yang tahun lalu menggagalkan rencana Google, saat perusahaan yang sudah lama berusaha mencegah bergabungnya Yahoo dan Microsoft itu mengajukan proposal kerjasamanya sendiri kepada Yahoo.

“Secara tradisional, sejauh ini memang telah ada sejumlah kompetisi di dunia online. Dan berdasarkan pengalaman kami, persaingan jusru bisa menghasilkan banyak hal-hal bermanfaat bagi para pengguna,” komentar juru bicara Google, Adam Kovacevich, sambil menambahkan bahwa pihaknya tertarik untuk mempelajari lebih jauh kerjasama Microsoft-Yahoo tersebut.

0 Beri Komen Klik Sini:

Post a Comment

Woy.. Jgn spamming ea..

Di Klik Ane Doain Lancar Rejeki! :)